Sabtu, 16 Januari 2021

MODUL: Sebuah Resume

Pada masa pandemi ini dimana pembelajaran tidak dapat dilakukan secara tatap muka, guru diharapkan dapat bereksplore dalam KBM baik secara daring maupun luring. Maka keberadaan modul bisa menjadi salah satu pilihan media yang menjembatani antara guru dan peserta didik dalam upaya mentransfer ilmu. Guru dapat memanfaatkan modul sebagai pegangan siswa. 

Dalam artikel kali ini akan dibahas tentang pengertian modul, bagaimana karakteristiknya, untuk apa modul dibuat, prinsip pengembangannya, dan sistematikanya.  Tentu menarik untuk disimak, terutama bagi Bapak/Ibu guru atau siapa saja yang berniat untuk menyusun modul.

Pengertian Modul

Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut (Buku 4 PKB rev. 2019 hal. 37). 

Jadi kata kunci dari modul ini adalah bahan ajar mandiri.  Sebagai bahan ajar mandiri maka modul dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta pembelajaran/peserta didik, sehingga didalamnya juga dilengkapi petunjuk untuk bahan belajar sendiri.

Pada saat ini ada dua jenis modul yang bisa kita buat:

  • P-modul (Printed Modul) 

yaitu modul dalam bentuk cetak/print out (buku)

  • E-modul (Electronic Modul)

yaitu modul dalam bentuk file/soft copy.


Karakteristik Modul

  • Self Instructional 

Dengan sarana modul seseorang mampu membelajarkan diri sendiri dan tidak tergantung pada pihak lain.

Self instructional ini berhubungan dengan:

- Tujuan pembelajaran

Tujuan ini menggambarkan KI atau KD yang akan menjadi target dari suatu pembelajaran

- Materi pembelajaran

Ketika kita ingin mnyampaikan materi dalam modul sedetail mungkin, maka akan lebih mudah bagi siswa jika materi tersebut dikemas dalam bentuk unit-unit kecil.   Sehingga siswa tidak memerlukan referensi lain ketika mempelajari modul yang kita buat, tentu dengan segala keterbatasan yang kita punya.  

- Ilustrasi

Dalam modul juga dibutuhkan gambar-gambar ilustrasi yang mendukung sehingga mudah dipahami peserta didik.  

- Soal latihan

Keberadaan soal latihan ini sangat penting dan diperlukan untuk memberikan gambaran atau melatih secara mandiri kepada siswa dalam memahami materi-materi yang ada dalam modul tersebut.  

- Kontekstual

Konten yang ada dalam modul bisa kita adaptasi sedemikian rupa dimana siswa dapat memahaminya dari lingkungan yang ada disekitarnya.

- Bahasa

Gunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif. Jika ada kata-kata yang sulit berikan kalimat penjelas agar peserta didik dapat lebih mudah memahaminya.

- Instrumen penilaian

Hal ini berhubungan dengan penyusunan soal-soal yang dibuat dalam modul.

- Umpan balik

                    Digunakan sebagai bahan remidal atau pengayaan.

- Referensi

Memberikan rujukan lain pada peserta didik sehingga ketika ingin mengetahui/mempelajari lebih dalam peserta didik bisa merujuk pada referensi yang diberikan.

 

  • Self Contained

Dalam modul mencakup seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari secara utuh.  Artinya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari materi di dalam modul secara tuntas.  Sehingga materi yang ditulis dalam modul diupayakan selengkap mungkin sehingga ketika mempelajarinya tidak ada sesuatu yang hilang disana.

 

  • Stand alone(berdiri sendiri)

Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain.  Maksudnya ketika peserta didik mempelajari materi diharapkan cukup menggunakan modul.  Tetapi tidak menjadi masalah, misalnya ada kekurangan kemudian peserta didik berinisiatif mempelajarinya dengan mencari referensi lain.

 

  • Adaptive

Hendaknya modul memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.

 

  • User friendly

Modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya.  Pemakai dalam hal ini peserta didik, tidak merasa asing dengan modul yang diberikan baik berupa p-modul maupun e-modul.  Dalam arti mereka mudah menggunakannya.  Penulis modul juga dapat memberikan ilustrasi khusus yang tidak terlalu kaku untuk modulnya sehingga peserta didik merasa tertarik dan nyaman dalam mempelajarinya.

 

Tujuan Penulisan Modul

  • Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.
  • Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta didik maupun guru.
  • Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi.
  • Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.

Sehingga dalam modul ini nanti selain soal juga dilengkapi pembahasan/kunci jawaban.

Hal inilah yang membedakan antara modul dan buku paket/teks pelajaran.


Prinsip Pengembangan Modul

Modul dapat dikembangkan dengan cara:

  • Menetapkan strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai.
  • Peserta didik diberikan sesuatu yang memudahkan mereka untuk belajar, misalnya tutorial yang ada di youtube
  • Memproduksi atau mewujudkan fisik modul.

Seperti tujuan, prasyarat, materi, bentuk kegiatan pembelajaran dan komponen pendukung

  • Mengembangkan perangkat penilaian


Sistematika Modul

Merujuk buku 4 PKB rev. 2019 halaman 38 disebutkan bahwa sistematika modul adalah:

  • Petunjuk untuk siswa
  • Isi materi bahasan (uraian dan contoh)
  • Lembar kerja siswa
  • Evaluasi
  • Kunci jawaban evaluasi
  • Pegangan  tutor/guru (jika ada)


Tahapan Pembuatan Modul

  • Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
  • Menyusun uraian materi
  • Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik(LKPD) /Lembar Kerja Siswa (LKS)
  • Menyusun tes evaluasi dan kunci jawaban
  • Menyusun petunjuk guru jika modul ini akan digunakan orang lain
  • Menyusun petunjuk peserta didik


Dalam pandangan penulis, modul yang disusun  oleh guru sendiri dalam suatu kelas mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan modul yang disusun orang lain.  Mengapa? Karena modul yang disusun orang lain belum tentu cocok/sesuai dengan karakteristik siswa dalam kelas tersebut atau tidak cocok dengan yang ingin guru ajarkan sehingga terjadi ketidakefektifan dalam pembelajaran.  Berbeda ketika modul disusun oleh guru sendiri, maka dalam penyusunannya dapat disesuaikan dengan karakteristik yang dimiliki, misalnya keterbatasan alat, kondisi siswa yang berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lain maka modul ini menjadi lebih efektif sehingga berpengaruh terhadap ketercapaian peserta didik dalam pembelajaran tersebut.

Maka ada baiknya kita mencoba menyusun modul untuk kelas kita sendiri, dimana keberadaanya dapat membantu guru dan peserta didik dalam KBM terutama yang menggunakan sistem luring karena berbagai kendala dan keterbatasan pada masa pandemi ini.



Sumber : Materi Pelatihan Menulis Modul 

#Berani kepo itu luar biasa

#Semangat belajar menulis



13 komentar:

  1. Kerenn.
    Membuka pola pikir saya terhadap pembuatan modul
    Nuhun

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. menurut pemahaman saya, yg membedakan itu di modul ada petunjuk penggunaannya, penyajian materinya lengkap dan soal latihannya disertai kunci jawaban. Sehingga selain dapat mempelajarinya secara mandiri, siswa juga dapat mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
      Tetapi pada diktat hal itu tidak ada, penyusunan diktat dipersiapkan guru utk mempermudah/memperkaya materi pelajaran yang disampaikan guru.

      kurang lebihnya begitu Pak D...
      mhn maaf...masih belajar jg Pak D

      Hapus
  3. modul untuk anak TK mungkin harus banyak gambar ya bu...?hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. y bu...di kelas awal pun masih banyak menampilkan gambar agar lebih mudah dipahami siswa

      Hapus
  4. sangat membuka wacana untuk ajang kreatifitas guru. semangat terus demi putra putri bsngsa

    BalasHapus
  5. Terima kasih atas apresiasinya
    Insyaallah tetap semangat

    BalasHapus