Jumat, 16 Oktober 2020

Me Time Bersama Bu Kanjeng


Bu Kanjeng, panggilan akrab Ibu Dra.Sri Sugiastuti, M.Pd ini mengingatkan kita pada nama salah satu tokoh komsit Awas Ada Sule yaitu Kanjeng Mami yang tayang di GTV sekitar tahun 2008. Salah satu tokoh ikonik di komsit ini sering ditunggu kehadirannya di layar kaca selain Sule si pemeran utama.  Kanjeng Mami berhasil mencuri perhatian penonton dengan penampilannya yang khas sebagai perempuan Jawa yang tegas dan bikin Sule emosi. 
Bagaimana dengan Bu Kanjeng?

Seperti halnya Kanjeng Mami, Bu Kanjeng juga seorang ikonik di komunitas penulis.  Sosok yang selalu menularkan semangat literasi dan memotivasi di setiap kesempatan.  Seperti sekarang ini kehadiran Pegiat Literasi Nusantara dan Duta Bunda Baca Soloraya yang sangat produktif di usianya yang sudah tidak muda lagi di kesempatan ini, menggugah siapa saja untuk menulis. Prestasi yang Beliau raih menunjukkan pada kita bahwa usia tidak menjadi penghalang bagi mereka yang ingin berkarya. Sudah banyak hasil karya tulis Beliau, baik berupa karya solo maupun antologi bahkan beberapa diantaranya lolos terbit di penerbit mayor. Tentu sangat menarik mengikuti kisah perjalanan sukses dan tips-tips seputar dunia tulis menulis dari Beliau. 



1. TIPS MENULIS 


Berikut beberapa kiat yang diberikan Bu Kanjeng untuk menjadi seorang penulis :
  • Banyak membaca. 
Kecenderungan pada suatu jenis buku yang kita baca akan berpengaruh dan menentukan gaya kepenulisan kita.

  • Banyak menulis 
Semakin banyak kita menulis maka kemampuan kita untuk menulis akan semakin terasah. Menulislah di berbagai media, di komputer Anda, buku harian Anda, ataupun di media sosial seperti facebook, dan juga blog.
  • Mengirimkan tulisan ke media cetak atau ke penerbit buku.
  • Teruslah menulis
Tidak masalah jika naskah Anda ditolak atau sudah pernah diterbitkan, teruslah menulis. Kembangkan terus kemampuan Anda dan perbanyak karya-karya Anda.

2. TIPS DISIPLIN MENULIS

Dalam menulis juga dibutuhkan kedisiplinan. Bisa jadi suatu saat ketika Anda punya ide, kemudian mulai menulis tapi Anda selalu menunda menyelesaikan tulisan tersebut. Berikut adalah tipsnya untuk membantu kita agar disiplin menulis.
  • Buat kerangka tulisan (outline).
  • Buat target/dead line
  • Fokus menyelesaikan tulisan Anda
  • Reward & punishment
Penuhi semua kegiatan di atas sesuai dengan jadwal yang sudah Anda buat dengan demikian Anda bisa berdisiplin dalam menulis.

3. CARA MENGIRIM NASKAH KE PENERBIT DAN HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN.

Setelah berhasil menyelesaikan sebuah karya kemudian bisa diterbitkan oleh penerbit tentu merupakan hal yang paling diinginkan bagi para penulis. Sebelum Anda mengirimkan naskah ke penerbit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
  • Siapkan naskah yang rapi
  • Pilih Penerbit yang sesuai dengan jenis naskah Anda.
  • Perhatikan tata cara pengiriman dan ketentuan mengirim naskah ke penerbit yang bersangkutan.
Karena tiap penerbit mempunyai syarat dan ketentuan masing-masing dalam hal pengiriman naskah untuk itu kita harus menyesuaikan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di penerbit yang dimaksud. Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat email. Dalam ketentuan pun biasanya penerbit berbeda-beda. Misalkan untuk penerbit tertentu mensyaratkan naskah 10-15 halaman, kemudian ketentuan margin, dan ketentuan lain sebagainya.
  • Kirimkan naskah beserta sinopsis dan biodata penulis.
Jika perlu kirim pula proposal untuk meyakinkan penerbit yang bersangkutan.


KONISTENSI DALAM MENULIS

Konsistensi dalam menulis sering sekali menjadi kendala tersendiri bagi penulis. Bagaimanapun konsistensi dalam menulis itu perlu selain sebagai komitmen penulis juga sebagai eksistensi diri. Bagaimana menumbuhkan dan memelihara semangat dalam menulis? Karena sering sekali terjadi pasang surut dalam menulis terutama pada pemula. Menurut Bu Kanjeng yang penting ada rasa suka dulu kemudian jadikan gaya hidup. Sehingga kalau belum menulis seperti ada yang kurang. Jangan khawatir akan kesulitan menemukan ide karena ada banyak ide yang bisa kita kembangkan, bahkan saat kita kehabisan atau kehilangan ide itu pun bisa kita jadikan sebagai sebuah gagasan untuk menulis.

Jika Anda seorang yang sibuk tetapi Anda ingin menghasilkan buku solusinya adalah Anda harus memasang target dan melengkapi referensi, dengan demikian Anda akan tetap termotivasi untuk segera menyelesaikannya. Tentunya agar dapat selesai tepat waktu, diperlukan juga manajemen waktu dan pembagian tugas yang baik. Hal ini akan sangat membantu Anda sehingga semua kegiatan dapat dilaksanakan sesuai rencana. 

Upayakan mempunyai me time setiap harinya untuk memberikan waktu dan ruang agar bisa menulis atau memanfaatkan waktu luang mungkin saat menunggu atau waktu jeda antar kegiatan juga dapat digunakan untuk menulis. Dan jangan lupa untuk bergabung dengan komunitas penulis. Jika ingin jadi penulis berkumpullah dengan para penulis.

Dan sebagai penutup Ibu Dra.Sri Sugiastuti, M.Pd menyampaikan bahwa menulis itu adalah suatu keterampilan, bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar kita. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup. Membaca yang selektif dengan kacamata yang utuh.

Beristiqamahlah dalam menulis. Biarkan tulisan menemui takdirnya. Jangan risau, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas. Menulislah apa yang disukai dan dikuasai.




#Berani Kepo Itu Luar Biasa

#Semangat Belajar Menulis

9 komentar:

  1. Bagus resumenya.Judulnya menarik...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Terimakasih sudah mampir ☺️🙏

    BalasHapus
  3. I'm coming. Udah rapi dengan dibuat list. Semoga selalu konsisten menulis, dimulai dari komunitas kita saat ini. Saling menyemangati ...

    BalasHapus
  4. Terimakasih pak...sdh mampir🙏

    BalasHapus

Media Sebagai Sarana

Dokpri. Ilustrasi Media Ada banyak pengertian tentang media.  Media dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat berarti alat; alat (sarana) kom...