Pagi inipun mentari masih saja bersembunyi dibalik awan kelabu yang berarak di atas sana. Tetes rinai hujan tampak halus, lembut mendarat di atas daun-daun pohon pisang belakang rumah. Kulirik jam dinding rumah sudah menunjukkan pukul 6.30 WIB. Kutarik resleting jas hujanku, sudah waktunya berangkat. Ashiaaaap!
Melaju dengan kecepatan sedang diantara rinai gerimis, menikmati hawa dingin yang menyeruak masuk diantara kaca helmku dan menerpa kulit wajahku. Sensasi segar dingin yang selalu aku rindu sepanjang musim kemarau kemarin kini terbayar sudah.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Atas karunia-Mu aku masih bisa menikmatinya.
Maka melantunlah kidung-kidung Illahi, ungkapan rasa syukur yang tak terhingga atas karuni-Nya.
Tak terasa sudah hampir sampai di tempat tujuan, sekolah yang merindukan keceriaan dan kegaduhan penghuni-penghuni mungil yang merajuk minta segera istirahat karena sudah mendengar lonceng si tukang es di depan sekolah. Hm...aku juga rindu mereka, keluguan, kelucuan, kegaduhan, keceriwisan, dan rengekan manis manjanya. Kapankah akan tiba waktunya? Disini aku merindu...sangat rindu.
singkat tapi berbobot
BalasHapussalam literasi.
jangan lupa mampir ke "rumahku" hehehe
terima kasih sudah mampir ibu...
Hapussiaap
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMantap bu narasinya. Jadi belajar Faksi,fakta fiksi
BalasHapusterima kasih...masih belajar bu
HapusMantap. Tetap menulis setiap hari
BalasHapusSalam literasi
https://winansar.blogspot.com/2020/12/surat-pengganti-rindu.html
salam literasi juga
Hapusterima kasih sportnya
Merindu ...
BalasHapusBiar sang waktu menentu temu
https://hasanahhalima.blogspot.com/2020/12/mak-rindu.html
ya Bunda..
Hapusterima kasih sudah berkenan mampir
Semoga pandemi segera berlalu ya ...
BalasHapusaamiin...
HapusKeren simpel tp bermakna dalam
BalasHapusterima kasih sudah mampir Bund
HapusMantap. Singkat, padat, dan mengena.
BalasHapusTerima kasih kunjungannya inspirator
HapusMantap
BalasHapusTerimakasih sudah berkunjung
HapusMantap
BalasHapusTerimakasih atas kunjungannya Bunda
HapusRindu dengan rengekan anak-anak " boleh isrirahat ya bu"
BalasHapusBoleh banget Buuu...☺️
Hapusnikmati selagi mereka belum tumbuh dewasa, setelah itu kita akan merindu juga
Rindu sekolah Ramai lagi...
BalasHapusYa begitulah
BalasHapusSetelah kehilangan baru terasa
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSeorang guru pastilah ingin bisa berkumpul dengan anak-anak didiknya. Tapi, apakah anak didiknya merasakan hal yang sama? Hehe..
BalasHapussemoga tidak bertepuk sebelah tangan pak..wkwkwk
Hapusluar biasa... Rindu yang tulus
BalasHapuskerinduan orang tua pada anaknya ^_^
HapusSebentar lagi rindunya akan terobati
BalasHapusaamiin
HapusSemoga siswa kita juga bisa merasakan apa yg kita rasakan,,,Rindu
BalasHapussemoga...
HapusBagus bahasa nya..kereen
BalasHapusmaunya ketularan pak indrakeren Bu..wkkwkwk
HapusWajah2 para siswa memang sumbee inspirasi tak terbatas. Mantap buk
BalasHapusya pak...
Hapusterima kasih sudah berkunjung ^_^