Kamis, 10 Desember 2020

Merindu

Mendung sejak seminggu terakhir ini masih setia bergelayut.  Mentari enggan sekali menampakkan wajahnya.  Ah...rindu sekali dengan hangat sinarnya.

Pagi inipun mentari masih saja bersembunyi dibalik awan kelabu yang berarak di atas sana.  Tetes rinai hujan tampak halus, lembut mendarat di atas daun-daun pohon pisang belakang rumah.  Kulirik jam dinding rumah sudah menunjukkan pukul 6.30 WIB. Kutarik resleting jas hujanku, sudah waktunya berangkat.  Ashiaaaap!

Melaju dengan kecepatan sedang diantara rinai gerimis, menikmati hawa dingin yang menyeruak masuk diantara kaca helmku dan menerpa kulit wajahku.  Sensasi segar dingin yang selalu aku rindu sepanjang musim kemarau kemarin kini terbayar sudah.  
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.  
Atas karunia-Mu aku masih bisa menikmatinya.
Maka melantunlah kidung-kidung Illahi, ungkapan rasa syukur yang tak terhingga atas karuni-Nya.

Tak terasa sudah hampir sampai di tempat tujuan, sekolah yang merindukan keceriaan dan kegaduhan penghuni-penghuni mungil yang merajuk minta segera istirahat karena sudah mendengar lonceng si tukang es di depan sekolah. Hm...aku juga rindu mereka, keluguan, kelucuan, kegaduhan, keceriwisan, dan rengekan manis manjanya.  Kapankah akan tiba waktunya? Disini aku merindu...sangat rindu.

36 komentar:

  1. singkat tapi berbobot

    salam literasi.

    jangan lupa mampir ke "rumahku" hehehe

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Mantap bu narasinya. Jadi belajar Faksi,fakta fiksi

    BalasHapus
  4. Mantap. Tetap menulis setiap hari
    Salam literasi

    https://winansar.blogspot.com/2020/12/surat-pengganti-rindu.html

    BalasHapus
  5. Merindu ...
    Biar sang waktu menentu temu

    https://hasanahhalima.blogspot.com/2020/12/mak-rindu.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya Bunda..
      terima kasih sudah berkenan mampir

      Hapus
  6. Semoga pandemi segera berlalu ya ...

    BalasHapus
  7. Mantap. Singkat, padat, dan mengena.

    BalasHapus
  8. Rindu dengan rengekan anak-anak " boleh isrirahat ya bu"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh banget Buuu...☺️
      nikmati selagi mereka belum tumbuh dewasa, setelah itu kita akan merindu juga

      Hapus
  9. Ya begitulah
    Setelah kehilangan baru terasa

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Seorang guru pastilah ingin bisa berkumpul dengan anak-anak didiknya. Tapi, apakah anak didiknya merasakan hal yang sama? Hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga tidak bertepuk sebelah tangan pak..wkwkwk

      Hapus
  12. Sebentar lagi rindunya akan terobati

    BalasHapus
  13. Semoga siswa kita juga bisa merasakan apa yg kita rasakan,,,Rindu

    BalasHapus
  14. Balasan
    1. maunya ketularan pak indrakeren Bu..wkkwkwk

      Hapus
  15. Wajah2 para siswa memang sumbee inspirasi tak terbatas. Mantap buk

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya pak...
      terima kasih sudah berkunjung ^_^

      Hapus