- Lulus Terbaik D3 IKIP Surabaya tahun1989
- Lulus Terbaik S1 Universitas Wima tahun 1996
- Juara 2 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Tahun 2011
- Narasumber Nasional Guru Pembelajar Tahun 2016 s.d 2018
Diantara kesibukannya sebagai Kepala Sekolah Beliau juga menyempatkan diri menggeluti dunia tulis menulis. Sebagai pegiat literasi Beliau telah banyak menghasilkan karya tulis, yaitu:
- Perjuangan Hidupku. Telaga Ilmu. 2019
- Pranatacara lan Pamedhar Sabda
- Potret Desa Pojoksari
- Permasalahan BK di Sekolah
- Catatan Harian Seorang Kepala Sekolah
- Catatan Kepala Sekolah
Dalam pertemuan ini Beliau akan berbagi pengalaman menulis buku biografi.
Pengertian Biografi
Biografi berasal dari kata biography artinya riwayat hidup. Sedangkan autobiography adalah riwayat hidup yang ditulis sendiri .
autobiography kb. (j. -phies) riwayat hidup yang ditulis sendiri.
Manfaat Menulis Autobiografi
Bapak Suparno menyampaikan bahwa ada banyak manfaat yang kita dapatkan dari menulis buku autobiografi ini, diantaranya:
- Mengabadikan riwayat hidup kita, sehingga kalau kita sudah meninggal anak cucu kita akan mengetahui kisah perjalanan hidup kita.
- Dari pengalaman yang baik pada diri kita bisa menjadi pembelajaran bagi orang-orang setelah kita. Sehingga menjadi ilmu jariyah bagi kita
- Menjadi motivasi berprestasi bagi kita. Karena suatu saat ingin menambahkan riwayat hidupnya menjadi cerita berprestasi lainnya. Rasanya rugi segudang prestasi yang kita miliki kalau tidak dituliskan akan lenyap ditelan jaman.
Cara Menulis Autobiografi
Bagaimana memulainya? Berikut penjelasan Bapak Suparno.
Untuk memulai menulis autobiografi sebagai pemula kita perlu referensi. Awali dengan membaca biografi orang-orang ternama. Dari sana kita akan mengetahui gaya penulisannya, lay outnya, dan cerita-cerita penting yang dituliskannya. Semakin banyak buku biografi yang kita baca akan semakin memperkaya pengetahuan kita dalam menulis autobiografi/biografi, kita bisa membandingkan gaya penulisannya. Dari sanalah kita akan mendapatkan inspirasi gaya penulisan yang sesuai dengan karakter kita sendiri.
Hal ini juga dilakukan Bapak Suparno, sebelum beliau menulis biografinya. Beliau membaca buku biografi yang berjudul Chairul Tanjung Si Anak Singkong dan Transformasi Kehidupanku. Setelah membaca buku biografi Chairul Tanjung, Beliau mulai membuat outline sebagai langkah awal untuk menulis autobiografi. Buku setebal 173 halaman itu selesai ditulis dalam waktu satu bulan dan diterbitkan bukunya tahun 2019.
Menurut Bapak Suparno, menulis autobiografi adalah tingkatan menulis yang paling mudah, karena ditulis berdasarkan pengalaman sendiri. Berisi tentang apa saja yang kita lakukan dan rasakan, tentang impian dan harapan di masa kecil dan ketercapaiannya saat sudah dewasa.
Langkah berikutnya setelah membuat outline adalah menyusun jadwal menulis. Yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah disiplin dan konsisten dalam memenuhi jadwal menulis yang sudah kita buat. Banyak penulis yang terkendala tidak bisa menyelesaikan tulisannya karena hal-hal tak terduga, misalnya mendadak mendapat tugas tambahan di tempat kerja. Tentu dengan tekad dan semangat yang kuat dibarengi dengan kedisiplinan dan konsistensi yang tinggi hal itu bisa diatasi. Karena tidak ada perkara besar yang bisa diselesaikan tanpa kedisiplinan dan konsisten. Dan bagaimanapun berkarya ketika waktu luang itu biasa, namuan berkarya di tengah kesibukan yang luar biasa itu baru istimewa. Mari menjadi istimewa!
Setelah naskah selesai ditulis kemudian lakukan proses editing setelah itu mintakan pendapat sesorang untuk diedit ulang. Sampai disini naskah sudah siap dikirim ke penerbit untuk dicetak. Pilih penerbit yang menurut Anda bisa mengantarkan buku anda bisa dibaca atau dibeli.
Dalam buku autobiografi/biografi tidak perlu mencantumkan daftar pustaka karena didalamnya berisi riwayat pengalaman hidup pribadi, seperti halnya novel juga tidak mencantumkan daftar pustaka karena termasuk karya yang lahir dari imajinasi penulis.
Dalam penulisan autobiografi/biografi kita menuliskan sisi kehidupan yang ada nilai edukatifnya. Sekalipun ada sisi yang mengangkat ketidaksempurnaan sebagai manusia dari kehidupan kita namun jika ada nilai edukatif yang sekiranya bisa menginspirasi pembaca dapat kita tuliskan juga.
Buku autobiografi/biografi tidak harus berisi kehebatan penulisnya saja. Riwayat hidup dari kesederhanaan, kejujuran, keikhlasan, kedisiplinan, pengorbanan penulis juga bisa diangkat menjadi topik yang menginspirasi. Setidaknya hal itu dapat dibaca siswa atau anak cucu kita nanti dikemudian hari.
Kriteria buku biografi yang baik menurut Bapak Suparno adalah
- Selesai ditulis dan diterbitkan
- Ada nilai edukatifnya
- Menginspirasi pembaca untuk mengambil keputusan berbuat terbaik, baik tindakan dan perilakunya
Untuk pemasaran buku autobiografi ini ada beberapa cara yang bisa ditempuh, salah satunya adalah dibantu penerbit jika itu penerbit mayor, jika kita menerbitkan buku di penerbit indi untuk pemasarannya dapat melalui medsos seperti FB, IG atau dalam komunitas yang kita ikuti, misalnya grup WA atau jika kita guru bisa melalui MKKS/FKKS, KKG/MGMP atau murid-murid kita dan sebagainya.
Buku autobiografi/biografi ini juga bisa digunakan untuk kenaikan pangkat bagi Bapak/Ibu pendidik. Biografi yang ada nilai angka kreditnya adalah biografi yang menceritakan perjalanan menjadi pendidik.
Menulislah Apa Yang Kau Sukai
Selain menulis biografi kita juga bisa menulis fiksi yang bertolak belakang dari biografi. Menulis fiksi berarti menulis berdasarkan imajinasi kita, banyak orang suka menulis fiksi. Siapa pun bebas menuangkan ide tulisannya, yang penting dikuasai dan disukai. Karena dengan menguasainya maka kualitas tulisannya menjadi lebih berbobot dengan informasi yang lengkap dan detail. Dan karena menyukainya maka akan lahir sebuah karya yang enak dibaca dan berkesan bagi pembacanya karena lahir dengan melibatkan perasaan dan emosi dari penulisnya.
Bapak Suparno berpendapat bahwa penulis adalah orang yang luar biasa. Pemikirannya melampaui kebanyakan manusia. Penulis mempunyai pengetahuan yang mendalam sedalam samudera dan memiliki wawasan yang luas seluas jagad raya. Semua itu tak terlepas dari kegemaran membaca yang dimiliki oleh rata-rata penulis. Penulis itu kadang dianggap aneh karena kadang rela bajunya sedikit, rumahnya sederhana tapi bukunya banyak. Tentunya anggapan ini tidak perlu dihiraukan.
Fokus menyelesaikan tulisan dan terus berkarya menebar kebaikan di blog tentu lebih baik, tak perlu galau jika tak ada pembacanya karena menurut matematika 1: 0 itu hasilnya tak terhingga. Dan setiap kebaikan tulisan yang kita bagi dan ikhlas nilainya 10 X 70 X 700 sesuai kehendak Allah.
Jadi tetaplah menulis tak terkecuali menulis autobiografi senyampang hayat masih dikandung badan. Terkadang ada banyak manusia yang ingin mengetahui kisah kita setelah kita tiada. Buku ini bisa menjadi warisan anak keturunan kita setelah kita tiada nanti, untuk menyatukan mereka dalam keluarga dan persaudaraan. Banyak tokoh penting yang namanya menjadi tenggelam ditelan jaman karena tidak memiliki buku autobiografi/biografinya.
Kiranya kalimat penutup BapakSuparno diatas dapat menajdi penyemangat dan inpirasi bagi kita untuk mulai menulis autobigrafi.
#Berani Kepo Itu Luar Biasa
#Semangat Belajar Menulis
Resumnya bagus bu, lanjutkan
BalasHapusTerimakasih pak🙏💪😊
Hapus