Senin, 23 November 2020

Strategi Pemasaran (2): Lintas Darat Pemasaran Buku

Dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , terutama selama pandemik Covid 19 agar bidang usaha ini terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka diperlukan strategi pemasaran. Srategi Pemasaran dipakai hampir oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis, pun demikian dengan Penerbit ANDI. Selain Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (Online) yang sudah dibahas pada tulisan sebelumnya, Penerbit ANDI juga menggunakan Strategi Pemasaran Buku Serangan Darat (Offline).

Sebagai penerbit yang berusaha untuk bisa menguasai pasar yang ada di seluruh wilayah nusantara maka Penerbit ANDI juga melakukan pemasaran lintas darat dengan membuka 42 cabang di tiap kota besar dengan potensi pasar yang sangat baik dari kota Aceh hingga Papua dan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi Pemasaran buku serangan darat ini dikelompokkan berdasarkan target pasar yang dituju. Antara lain:

1. Toko Buku

Penerbit buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri sebagian besar menjadi pemasok toko buku. Toko buku ini dipetakan menjadi 3 jenis berdasarkan sistem administrasinya yaitu;

a. Toko Buku Modern

Toko jenis ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem sentralisasi dan sebagainya.

Banyak cara yang perlu dilakukan dalam penerapan strategi promosi di toko buku modern antara lain:
  • Menguasai display buku supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol sehingga dapat menarik calon pembeli
  • Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk promo di neon box dan banner maupun menggunakan material promo yag ada di toko misalnya melalui suara yang diumumkan bagian informasi toko buku
  • Mengadakan bedah buku untuk launching buku baru dengan bentuk kegiatan talkshow dan mengadakan potongan harga untuk buku tertentu dan periode tertentu
  • Event tematik sesuai moment bulan berjalan, misal program bulan ramadhan, program tahun ajaran baru, bulan tahun mahasiswa baru, program tanaman hias, program perpajakan dan lain sebagainya
  • Proaktif komunikasi dengan pihak internal toko. Misalnya active selling dengan pengunjung melalui penerapan senyum-salam-sapa, memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pengunjung misalnya dengan menanyakan kepada pengunjung tentang peminatannya terhadap suatu jenis suatu buku dan sebagainya
  • Memperhatikan stok buku best seller pada toko tersebut dengan segera melakukan repeat order untuk buku-buku yang stoknya sudah menipis serta menambah stok buku-buku dengan rating pembaca yang tinggi

b. Toko Buku Semi Modern

Sistem transaksinya masih dikendalikan dan menggunakan sistem administrasi penjualan per toko. Untuk saluran distribusi ini masih menggunakan sistim titip jual/konsinyasi.

c. Toko Buku Tradisional

Sistem transaksinya masih manual dan diberlakukan sistim kredit dan jual putus.

2. Direct selling

Direct selling dilakukan berdasarkan pemetaan jenis kategori buku yang diterbitkan dan target pasarnya yaitu:
  1. Buku Pendidikan (buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang TK sampai SMK/SMA)
  2. Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua matakuliah
  3. Buku Referensi untuk jenjang TK dsmspi Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis kategori diatas penerbit menempatkan tenaga penjual di lapangan (sales marketing) dengan tanggung jawab target penjualan sesuai dengan maping area tempat bertugas untuk melakukan kunjungan langsung ke :
  • Sekolah untuk menemui Kepala Sekolah, Bagian kurikulum atau lainnya yang mempunyai kepentingan dalam sekolah
  • Perguruan tinggi/kampus baik swasta atau negeri menemui dosen, Kaprodi, dan sebagainya yang mempunyai kepentingan dalam kampus tersebut
  • Setiap perpustakaan sekolah kampus daerah dan instansi-instansi yang mempunyai perpustakaan

Dengan melakukan kunjungan langsung tersebut diharapkan penerbit melalui tenaga pemasarannya dapat berintegerasi secara langsung dengan pihak internal konsumen dan dapat meningkatkan penjualan buku dengan baik.

3. Melakukan event-event

Aktif melakukan event-event seperti event pameran buku dalam seminar, workshop, tryout dan sebagainya. Memanfaatkan momen-momen kegiatan yang ada hubungannya dengan produk buku juga dilakukan sehingga bisa melakukan pemasaran bersamaan dengan even yang sedang berlangsung.

Dalam proses penjualan buku terkadang ada buku-buku yang tidak habis terjual sampai dengan tenggang waktu tertentu yang dalam perhitungan harusnya buku tersebut dapat terjual habis. Untuk hal semacam ini pihak Penerbit ANDI akan melakukan penjualan dengan perlakuan khusus seperti melakukan pameran buku dengan pemberian promo rabat antara 10%-20% kepada pembeli. Tentunya pameran ini dilakukan diluar outlet toko buku, misalnya di sekitar pintu masuk toko atau dengan mengikuti kegiatan bazzar buku.


Sangat menarik mengikuti sepak terjang bagian pemasaran ini, kita menjadi tahu bahwa tenaga pemasaran buku mempunyai posisi strategis dan sangat membanggakan sebagai ujung tombak dalam menyebarluaskan karya-karya tulis dan ilmu pengetahuan yang sangat berdampak sekali, dan melalui jalur non formal juga ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.


#Berani Kepo Itu Luar Biasa
#Semangat Belajar Menulis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar