"Nothing is impossible in this world. What we look upon to day, tomorrow will be accomplished fact"
Kutipan kata-kata bijak dari RA Kartini ini menjadi pedoman menulis bagi Eva Hariyati Israel, guru muda yang aktif ini. Dengan motivasi berbagi dan berkarya Beliau membagikan ilmu yang bermanfaat dan menghasilkan karya tulis yang tidak akan hilang.
Selain berprofesi sebagai guru TIK di SMAN 1 Kupang, perempuan muda ini juga terlibat aktif di berbagai kegiatan, diantaranya:
- Sahabat Rumah Belajar NTT tahun 2020
- Terbaik ke 2 PembaTIK Level 4 tahun 2019
- Instruktur Propinsi Kurikulum 2013 tahun 2016-2018
- Dan saat ini sebagai Pendamping Guru Penggerak Angkatan 1 tahun 2020
Karya tulis perdana Beliau bahkan berhasil diterbitkan bukunya oleh salah satu penerbit mayor yaitu Penerbit ANDI, hasil karya kolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit dengan judul Kelas Maya Membangun Ekosistem E-Learning di Rumah Belajar. Karya ini menjadi sangat istimewa dan menarik sekali karena penulisannya hanya membutuhkan waktu 7 hari, sebuah tantangan yang diberikan oleh Prof. Eko yaitu untuk menghasilkan karya dalam waktu 1 minggu. Hal yang mustahil bagi kebanyakan orang terutama para penulis pemula. Begitu pula bagi Eva Hariyati Israel, tentunya bukan hal yang mudah untuk menyelesaikan tantangan ini. Karena selain masih sebagai penulis pemula, pada saat menerima tantangan ini sebetulnya Beliau juga masih belum mendapatkan ide penulisannya. Namun dengan kebulatan tekad akhirnya ide itu berhasil didapat dari hasil refleksi peristiwa yang pernah dialaminya dan akhirnya dapat terwujud dalam bentuk buku yang diterbitkan penerbit mayor pula. Sebuah langkah awal prestasi luar biasa yang mengantarkannya menjadi penulis.
Dan kali ini beliau berbagi pengalaman mengenai proses editing yang di dilakukan oleh penerbit mayor sebagai penerima naskah buku karya pertamanya.
Dalam proses menerbitkan sebuah buku, suatu naskah akan melalui tahapan-tahapan proses editing, yaitu:
1. Editing sampul
2. Editing naskah oleh penerbit
Tata kelola, urutan dan tulisan disesuaikan dengan konsep dan gaya bahasa penulis
3. Setelah editing penerbit, naskah dikirim kembali ke penulis beserta surat perjanjian penerimaan naskah dan royalty bagi penulis
4. Kemudian naskah kembali dikirim ke penerbit setelah proses editing oleh penulis untuk selanjutnya diproses cetak
Setelah 1 bulan maka launching buku pertama Beliau sudah bisa dilakukan, dirangkai dengan seminar Digital Mindset yang disajikan melalui bincang daring dengan Prof. Eko melalui zoom dengan TV Andi. Ini merupakan satu keuntungan tersendiri bagi penulis yang berhasil menerbitkan bukunya di penerbit mayor, karena untuk marketingnya sudah di atur oleh penerbit jadi tidakmembebani penulis.
Kesempatan untuk mengembangkan diri di dunia tulis menulis ini diperoleh narasumber selama berkumpul bersama komunitas menulis dan proses belajar dalam grup Belajar Menulis bersama Om Jay.
Pada kesempatan ini Beliau juga menyampaikan kriteria lolosnya sebuah naskah ke penerbit mayor yaitu:
- Tema buku merupakan trending saat ini, jadi jika dicari pada Google trend tema tersebut menunjukkan grafik peminatan pembaca yang bagus
- Profil penulis juga diperhitungkan, semakin terkenal dan kredibel akan sangat baik
- Target pasar yang menguntungkan
- Ragam tulisan sesuai dengan visi misi penerbit
Tentunya dengan lolosnya buku ke penerbit mayor maka penulis juga akan mendapatkan keuntungan tersendiri selain kepuasan batin tentunya, seperti:
- Integritas, kredibilitas dan percaya diri semakin baik
- Motivasi bertambah
- Terbuka peluang peluang baru untuk menjadi narasumber, motivator penulis dan hal-hal positif lainnya d
- Royalti
Dalam proses belajar menulis mungkin kita akan menemui beberapa kritik yang cukup pedas untuk tulisan kita, tentunya hal ini ini jangan dijadikan penghalang untuk mengembangkan diri. Jangan sampai kita terpengaruh dengan penilaian orang lain sehingga kita tidak dapat berkembang dengan baik atau mengembangkan potensi kita dengan baik. Ambil yang positif abaikan yang negatif, jadikan kritik tersebut sebagai refleksi diri untuk perbaikan karena setiap diri memiliki keistimewaan dan potensinya sendiri. Fokus dan yakin, lakukan dengan nyaman dan sepenuh hati, jangan lupa doa. Ketika kita sudah memulai sesuatu yang baik maka kebaikan-kebaikan lainnya akan mengikuti termasuk motivasi dan semangat dengan sendirinya juga akan hadir.
Sekali lagi Beliau menekankan, bagi yang tertarik di dunia tulis menulis untuk tetap berada dalam komunitas menulis. Dengan begitu semangat dan motivasi kita untuk menulis akan terjaga karena pengaruh lingkungan komunitas kita.
Kiranya kiat, saran dan motivasi yang Beliau sampaikan dapatlah kiranya menjaga nyala semangat pemula untuk tetap belajar berkarya.
''Belajar, berbagi dan berkarya.
Mulailah menulis sahabat, bergerak kita akan sampai pada tujuan.
Man jadda wa jadda
Siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil.''
(Eva Hariyati Israel)
Semoga kita bisa mendapatkan semangat yang sama.
#Berani Kepo Itu Luar Biasa
#Semangat Belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar