Kamis, 26 November 2020

Tahu-tahu...

Tahu-tahu sudah siang saja, waktu  sudah menunjukkan pukul 11.30 WIB.  Aku segera bergegas ganti baju dan bersiap menuju rumah Pak Sarip yang hari ini menggelar pesta pernikahan anak pertamanya. Mendung tampak mulai menggantung di langit kaki gunung itu.  Sejenak aku ragu tapi aku harus berangkat Pak Sarip pasti mengharap kehadiranku.  Pak Sarip adalah orang yang mendapat tanggungjawab sebagai petugas kebersihan sekaligus menjaga keamanan SMP satu atap yang berada satu halaman dengan SD tempatku mengajar beberapa tahun yang lalu.  Hubungan antara guru SD dan SMP satu atap disini memang sangat dekat bahkan sekalipun aku sudah mutasi mereka tetap memperlakukanku seperti keluarga sendiri.

Anak perempuan Pak Sarip itu bernama Nikmah. Seperti baru kemarin saja melihat Nikmah kecil dengan rambut yang dikuncir berseragam merah putih duduk di deretan bangku paling belakang di kelas, tahu-tahu sekarang menikah.  Nikmah kecil mirip sekali dengan ibunya.  Anaknya pendiam, tidak terlalu menonjol diantara teman-temannya. Tapi sekarang gadis kecil itu sudah beranjak dewasa dan menikah. Ternyata waktu begitu cepat berlalu. 

Aku tersadar dari lamunanku saat air hujan menetes di wajahku. Beruntung jas hujanku tak ketinggalan sehingga aku bisa tetap melanjutkan  perjalanan.  Sampai disana aku bertemu warga sekitar sekolah yang dulu biasa mengantar dan menjemput anak-anaknya yang baru duduk di kelas satu, murid-murid mungilku dulu yang kini sudah beranjak remaja dan teman-teman yang masih mengajar disana.  Lumayan bisa reuni.  Setelah dari rumah Pak Sarip aku sempatkan mampir ke kantor guru mengenang kembali tempat kami berkumpul dan bersenda gurau beberapa tahun yang lalu.  Kulihat Pak Yasin tenaga PPSD yang berstatus sukwan murni dengan masa kerja yang entah sudah berapa belas tahun ini tertidur di ruang tamu kantor guru. Aku tersenyum, tak habis pikir bisa-bisanya dia tertidur pulas padahal sound system di depan rumah Pak Sarip yang berada tepat di depan pintu masuk sekolah ini sedang meriah-meriahnya dengan  gegap gempita mengeraskan lantunan lagu-lagu Bollywood versi dangdut.  Ah...Pak Yasin pria lugu dengan perawakan sedikit tambun ini masih tetap bisa membuatku tersenyum dengan kelucuan tingkah lakunya seperti dulu.  Selamat menikmati tidur siang Pak...


#Happy Kamis Menulis


15 komentar:

  1. Balasan
    1. Benar, sangat menyenangkan...bisa ketemu temen-teman lama
      Terimakasih sudah berkunjung

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Syukurlah bisa tidur disituasi apa pun. Mantap tulisannya. salam sukses selalu

    BalasHapus
  3. Nikmat tak terkira pak ☺️
    Terimakasih sudah berkunjung

    BalasHapus
  4. Kasihan Pak Sarip. Terlambat
    bangun

    Besok-beaok jangan terlambat lagi ya Pak...

    Mantap semakin bagus

    BalasHapus
  5. Sejatinya setiap hari adalah waktu yang menyenangkan dan layak dinikmati sampai tidak terasa waktu cepat sekali berlalu.

    BalasHapus
  6. betul Pak...menghargai setiap detik waktu dengan menikmatinya
    Terimakasih sudah berkunjung

    BalasHapus
  7. Waktu yg berlalu biarlah berlalu dengan kenangan indah

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya Bu...membuka lagi lembaran baru dengan lukisan baru penuh warna
      terima kasih sudah berkunjung

      Hapus
  8. waktu ternyata cepat berlalu, tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun, semoga hari - hari yang kita lalui tidak terlewat begitu saja...

    Soal tahu dan bisa, idenya sederhana namun pengembangan kata kuncinya luar biasa, inspiratif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Pak...semoga waktu yang berlalu tidak terlewatkan begitu saja
      Sedang berusaha memberi arti pada setiap detik waktu
      Terima kasih sudah berkunjung ^_^

      Hapus

Media Sebagai Sarana

Dokpri. Ilustrasi Media Ada banyak pengertian tentang media.  Media dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat berarti alat; alat (sarana) kom...