Selasa, 25 Mei 2021

INSPIRATOR

Bertemu dengan orang-orang hebat tentu sangat menyenangkan.  Belajar dari pengalaman-pengalaman yang menginspirasinya mampu menularkan semangat untuk terus belajar. 

Salah satunya adalah Sigit Suryono, S.Pd., M.Pd.  

Pria kelahiran Sleman 44 tahun silam ini seorang yang aktif dalam berbagai kegiatan.  Sigit  juga telah banyak mengukir prestasi yang luar biasa baik ditingkat regional dan nasional.  Prestasinya sebagai Duta Sains P4TKIPA tahun 2020 dan Guru SMP Inovatif tahun 2020 semakin membuktikannya sebagai orang yang senantiasa meningkatkan kemampuan dan inovatif.  

Reka baru atau inovasi dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan(wikipedia).  Bagaimana bisa menjadi seorang yang inovatif?  Berikut penjelasannya.

Dalam keseharian tentu kita sering menjumpai suatu masalah.  Dimana setiap permasalahan yang muncul akan bisa menjadi triger, pemicu bagi kita semua untuk bisa memecahkannya. Salah satunya adalah dengan melakukan inovasi. Seperti halnya dengan Doraemon tokoh film kartun yang mempunyai banyak alat-alat dalam kantong ajaibnya. Demikian Sigit memberikan perumpamaan.  Selalu ada alat yang dapat digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya.  Maka setiap permasalahan yang muncul/ timbul memungkinkan kita untuk belajar menghadapinya.  Dengan ilmu-ilmu yang kita peroleh dari pengalaman yang telah lalu itulah kita bisa berinovasi untuk menyelesaikannya.
Persoalan/ permasalah yang ada bisa dengan cepat bisa diatasi jika kita memiliki ilmunya. sebaliknya jika ilmu kita tidak memungkinkan maka permasalahan/ persoalan yang ada akan lebih susah untuk kita pecahkan.  Oleh sebab itu ilmu itu sangat penting bagi kita semua untuk bisa melalukan inovasi.  

Untuk itu agar bisa menjadi seorang yang inovator kuncinya adalah:
 
1. Belajar, belajar, dan belajar
Kita bisa belajar dimana saja dan dari siapa saja.

a.  Belajar dari keluarga.  
Dari ayah bunda kita yang menanamkan pendidikan sejak kita kecil, pengalaman berharga pasti akan kita dapatkan dari mereka.

b. Belajar dari lingkungan sekitar kita
Bisa dari teman, sahabat, dan masyarakat.  Lingkungan sekitar akan mengajarkan pada kita untuk bisa berbagai dan berkolaborasi dengan saling menghargai semua karya cipta dari mereka akan memunculkan ilmu dan problem solving pada diri kita.

c. Belajar dari guru.
Saat sudah mulai sekolah kita akan mendapatkan banyak ilmu dari guru dan dosen kita.  Mereka tempat kita menggali ilmu, tempat kita berdebat dan berdiskusi dengan berbagai permasalahan, tempat mencurahkan isi hati, dan ilmu kita dalam menghadapi persoalan di ruang kelas, maupun di ruang sosial kemasyarakatan.

d. Belajar dari dunia kerja dan lingkungan kerja
Saat kita dituntut untuk menyelesaikan berbagai masalah pekerjaan kita.  Maka kita dapat memunculkan inovasi-inovasi baru bagi diri dari sana.  Kita akan berusaha mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.  Dari masalah-masalah yang kita hadapi di dunia kerja itulah kita berinovasi untuk bisa mengatasi masalah, atau untuk meringankan beban kerja, atau bisa untuk memunculkan ide baru agar pekerjaan kita menjadi lebih ringan, lebih bermanfaat, dan juga bisa dirasakan hasilnya oleh semua orang. Jika kita telah melakukan itu selama ini maka kita telah menjadi  "inovator".

2. Kolaborasi
"Kolaborasi" penting sekali untuk mempercepat suatu proses inovasi. Dengan kolaborasi dengan rekan sejawat, para inovator yang lainnya apalagi dalam kumpulan teman-teman penulis sebuah karya akan bisa diselesaikan dengan lebih cepat daripada diselesaikan sendiri. Dengan kolorasi kita bisa saling mengingatkan, saling membantu dikala ada masalah, saling berbagi ide pemecahan masalah, saling menguatkan di kala susah, dan tentu saling menginspirasi untuk berinovasi.

3.Berbagi
Dengan bisa berbagi ilmu pengetahuan, hasil inovasi yang sudah kita lakukan akan bisa lebih bermanfaat bagi orang lain. Dengan kata lain dengan berbagi dengan orang lain, akan bisa memunculkan produk-produk baru bagi kita semua karena kita akan mendapat masukan dari orang lain yang bisa memperbaiki kualitas dari hasil inovasi yang kita lakukan. Bisa juga ada kritikan yang tentu ini akan memunculkan sebuah masalah yang bisa kita pikirkan untuk menjadi inovasi berikutnya.

4. Menginspirasi
Menginspirasi adalah satu kata multi makna. Jika tataran kita sudah bisa menjadi "menginspirasi" itu artinya adalah kita mendapatkan surga di dunia.
Berbagai tulisan yang telah dihasilkan di media blog. itu semua yang dilakukan oleh inovator-inovator di jaman ini. tulisan itu akan menjadi jejak digital yang bisa dibaca, dipelajari dan diamalkan oleh  semua orang yang mengakses blog.

"Sesungguhnya semua orang adalah inovator, untuk bisa diakui oleh orang lain bagilah inovasi yang kita miliki pada orang lain. Dari yang sederhana, sampai yang  komplek, dari hanya bermanfaat bagi diri sendiri biarkan inovasi itu bisa dimanfaatkan oleh orang lain." lanjut Sigit.


Guru Inspiratif
Sosok yang inovatif dan inspiratif akan senantiasa berpikir dapat bermanfaat bagi orang lain. Dimana inspirasi dan inovasi itu merupakan irisan.  Artinya bahwa inovasi yang dilakukan itu bermanfaat dan bisa berguna bagi orang lain. Demikian juga dengan guru inspiratif.
Guru inspiratif akan melakukan hal-hal inovatif sehingga ada keterbaruan. Dari inovasi dan inspirasi ini muncullah obsesi (mimpi besar) kumpulan mimpi besar yang belum tentu ada hari ini, bisa diwujudkan mungkin pada saat yang akan datang. (Suhendra, M.Ed, Ph.D(UPI))

Menghadapi Kritikan
Setiap karya berpotensi menuai kritikan.  Kritikan adalah bumbunya orang berkarya, kritikan adalah bumbunya orang untuk mencipta, dan kritikan adalah salah satu pendorong bagi kita untuk membuktikan. Buktikanlah dengan karya. Semakin pedas sebuah kritikan akan membuat kita kuat, dan terus belajar untuk bisa menghadapi kritikan setiap orang. "Hadapi kritikan dengan sabar, tetap belajar, berkolaborasi dan teruslah berbagi.
Konsistensi adalah salah satu kata kunci untuk berkarya, baik sebagai penulis, guru, dan lain-lain. Untuk memunculkan konsistensi memerlukan energi dan habits / pembiasan diri.

Kiat-kiat Menciptakan Berbagai Inovasi 
  1. Teruslah Belajar ilmu dasarnya (aplikasi) dari banyak orang, praktekkan terus dan buatlah karya yang sederhana kemudian karya tersebut bisa dimanfaatkan oleh siswa, guru, maupun sekolah di tempat kerja kita. 
  2. Mintalah orang lain untuk mencoba, mengkritisi, sehingga kekurangan karya akan kelihatan. 
  3. Perbaiki karya  dan sebarkan lagi begitu berulang sampai suatu saat kita bisa mendapatkan suatu hasil yang baik.
  4. Intinya saat berkarya  :
    • Lakukan anasilis kebutuhan 
    • Buat rancangan programnya
    • Cari aset
    • Mulai buat protopipe
    • Minta saran dan kritik
    • Perbaiki
    • Lakukan uji coba
    • Perbaiki jika masih ada kesalahan
    • Berbagi karya. 

Kiat diatas juga bisa diadopsi untuk melahirkan berbagai karya, untuk menulis buku, membuat web/ blog, dan lain sebagainya.

Kata kuncinya adalah orang yang lebih baik dari waktu sebelumnya.
Barang siapa yang hari  ini lebih baik dari hari kemari maka dia orang yang beruntung, dan ini adalah “inovasi”. 
Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, inilah yang disebut dengan “inspirasi”.

Menjadi inovatif dan menginspirasi tentu akan memberikan dampak positif bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga orang lain.


#Mari saling menginspirasi untuk berinovasi.

#(20)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Media Sebagai Sarana

Dokpri. Ilustrasi Media Ada banyak pengertian tentang media.  Media dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat berarti alat; alat (sarana) kom...