Banyak sekali tema kepenulisan yang diangkat dalam diskusi KulWA Belajar Menulis, mulai dari cara mengikat ide, mengatasi kejenuhan yang kerap menghampiri para penulis, hingga bagaimana tips menyelesaikan penulisan naskah tepat waktu. Kali ini kita akan mendapat pencerahan tentang sesuatu yang baru lagi, yaitu bagaimana langkah-langkah menyusun buku dan menulis sejak awal dengan rapi sehingga akan membuat penulisnya akan selalu rindu untuk melengkapinya.
Penasaran? Yuuuk simak KulWA bersama paraktisinya, Yulius Roma Patandean, S.Pd.Pria kelahiran Tana Toraja ini lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kristen Indonesia Toraja tahun 2017. Saat ini Beliau sedang menyelesaikan studi S2 nya di Institut Agama Kristen Indonesia dan aktif sebagai guru di UPT SMAN 5 Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu Beliau juga pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia. Dan telah berhasil menerbitkan karya bukunya,yaitu:
- Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020)
- Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020)
- Flipped Classroom (Penerbit ANDI, 2020).
Menurut Yulius menyusun naskah buku sebenarnya tidak memiliki rumus
paten tetapi pada pembiasaan pada diri untuk melakukan
pengeditan/penyuntingan. Biasakan untuk merapikan naskah sebelum
dikirimkan ke penerbit. Naskah yang rapi tentunya sedikit membuat jatuh hati
penerbit pada naskah buku kita. Naskah buku yang isinya biasa-biasa saja akan
menjadi elegan ketika RAPI.
Selanjutnya Yulius menyampaikan bahwa menyusun naskah buku adalah momen menikmati tulisan kita. Jatuh bangunnya kita dalam menulis akan dinikmati ketika memasuki tahap menyusun naskah-naskah yang terserak. Membiasakan diri membaca ulang dan menyunting naskah adalah tahap pembiasaan diri untuk untuk menghasilkan karya buku yang elegan. Seringkali ide yang terselip oleh tumpukan pikiran kita akan terungkit kembali dalam proses penyusunan naskah.
Langkah-langkah Menyusun Buku
1. Menulis tanpa beban.
Menulis naskah buku merupakan sebuah kenikmatan ketika kita
menulisnya tanpa beban. Demikian pun ketika kita mulai merapikannya. Beban
bahwa naskah kurang berkualitas, masih sedikit, bahasanya kurang keren, dan lain-lain dibuang jauh-jauh. Yakinkan diri bahwa naskahnya paling unik diantara semua
buku yang pernah terbit.
2. Jika naskahnya memiliki TOC (Table of Contents), baca ulang urutan judul dan sub judulnya.
Mungkin saja ada judul yang cocok di Bab
lainnya. Termasuk potongan-potongan naskahnya, hindari ada pengulangan isi
paragraf yang persis sama di Bab lainnya.
3. Pastikan ukuran kertasnya sesuai
Biasanya ukuran kertas yang digunakan A5 dengan jumlah halaman
khusus isi buku minimal 75 halaman. Namun demikian sesuaikan dengan ketentuan penerbit.
4. Terbitkan buku solo.
Ketika menyusun buku solo upayakan ada Kata Pengantar dari orang lain.
5. Tambahkan Prakata selaku penulis.
6. Jika memiliki gambar pendukung, cantumkan sumber
gambarnya
7. Editing dan finalisasi
Menulis dengan rapi dapat menjaga semangat penulisnya untuk terus menyusun naskahnya hingga tuntas. Mengapa? Karena penulis akan menyusunnya secara terstruktur agar tampak rapi, sehingga penulis akan dengan mudah menemukan bagian akhir naskah yang sudah ditulisnya untuk dilanjutkan. Ditambah lagi jika penulis mengetahui tehnik kerja cara membuat daftar isi, kutipan, indeks, dan daftar pustaka secara otomatis.
Tehnik kerja memang mempengaruhi hasil kerja. Dengan mengetahui tehnik pembuatan daftar isi, kutipan, indeks, dan daftar pustaka secara otomatis maka penyusunan halaman daftar isi jadi lebih praktis dan efisien.
Berikut beberapa tautan chanel youtube Yulius yang bisa digunakan sebagai referensi dalam editing dan finalisasi naskah buku.
- Cara membuat judul, Bab dan sub judul pada buku secara otomatis
- Cara membuat indeks pada tulisan berbentuk buku otomatis
- Cara membuat nomer halaman berbeda
- Cara membuat daftar isi, ktipan,indeks dan daftar pustaka otomatis
8. Baca ulang naskah
Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan urutan Bab,
judul dan sub judulnya sudah sesuai.
Demikian langkah-langkah dalam menyusunan buku yang bisa dijadikan referensi bagi Anda yang akan atau sedang menyusun buku.
Dan juga satu hal yang penting adalah untuk sering-sering menyiangi naskah tulisan kita.
Kadang ada Bab yang masih minim materinya, tentunya butuh tambahan materi. Jika
merasa kesulitan menambahkan kalimat, tambahkanlah contoh-contoh pengalaman
nyata yang pernah Anda jalani yang terkait dengan topik bukunya.
Meskipun kadang-kadang keasikan menulis bisa berujung pada adanya naskah yang mirip. Namun adanya naskah yang mirip ini tak perlu dihilangkan, salah satu bagiannya bisa dijadikan sebagai bagian pembahasan konsepnya, sementara bagian lainnya menjadi tempat pemaparan contoh-contoh konkritnya.
Misalnya: Bab 1 membahas jambu air kemudian pada Bab 2 juga membahas jambu air, maka
penekanannya pada Bab 1 diperkuat dengan jambu air dan karakteristiknya serta
daerah-daerah penghasilnya, sementara Bab II yang juga membahas jambu air
diperkuat dengan jenis-jenis jambu air, mengapa jambu air ada yang kecut, ada
yang tawar dan ada yang manis.
Sehingga antara kedua bagian yang sama tadi menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi.
Dengan demikian tulisan kita menjadi semakin kaya.
Jadi, nikmatilah setiap tahap dalam menyatukan naskah-naskah buku karena proses itu adalah momen menikmati tulisan kita.
Selamat menyusun buku.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar